Minggu, 31 Maret 2013

dieng


          Seperti biasa dan tidak pernah tertinggalan. Liburan tengan semester saya pulang kampung, tepatnya di kota Salatiga. Biasanya saya mengahibiskan liburan di kota malang, Jakarta atau di semarang. Tetapi kali ini saya mengahbiskan liburan di kota salatiga karena situasi dan kondisinya tidak mendukung apabila pergi keluar jawa tengah. 
Saya sangat senang dengan liburan kali ini karena saya meluangkan waktu saya dengan kedua orang tua saya. Biasanya saya liburan dengan kakak-kakak saya. Hari itu tanggal 27 desember dan tanggal itu tepat tanggal kelahiran saya, teman-teman dan kakak-kakak saya tidak lupa mengucapkan selamat kepada saya dan tidak lupa mereka meminta ..traktiran ( biasa anak – anak jaman sekarang ). Kebetulan saya dan keluarga besar saya pergi ke wonosobo karena ada acara keluarga, jadi saya tidak bisa makan-makan bareng teman-teman. Waktu di perjalanan ke wonosobo saya sangat menikmati pemandangan di sepanjanga perjalanan. Pemandangannya sangat indah dan pegunungannya terlihat sangat jelas. Selain itu, yang membuat kami tegang saat diperjalanan yaitu jalannya yang berkelok-kelok, membuat suasananya tambah rame dengan teriakan-teriakan kami. 
Jam sudah menunjukkan pukul 12.30 dan kamipun telah sampai ditempat tujuan. Setelah lama kemudian kami berpamitan pulang dan tidak lupa kami mampir di tempat wisata yanga ada di wonosobo yaitu tempat wisata dieng. Jujur , saya baru pertama kali mengunjungi tempat wisata itu karena baru pertama kali juga ke wonosobo. Disana saya jalan-jalan melihat-lihat telaga warna dan saya ke hutan pinus dan berfoto-foto (hitung-hitung buat kenang-kenangan di dieng), tetapi sayang, kami tidak menemukan air panas yang katanya menjadi ciri khasnya. Sudah lama saya berada di tempat itu dan waktupun sudah hampir menujukkan pukul 17.30 dan kamipun melanjutkan perjalanan menuju kota salatiga. Di sepanjang perjalanan kami melihat-lihat tanaman teh dan salah satu diantara kami, ada yang tertarik dengan tanaman tersebut dan ia pun turun dari mobil untuk memetik bunganya. Setelah itu, kami melanjutkan
perjalanan dan belum jauh dari jarak tempat ia memetik bunga tadi, tiba-tiba saat jalan mau ketanjakan, mobilnya berhenti mendadak padahal awalnya lancar-lancar saja. Kamipun teriak ketakutan Karena mobilnya jalan kebelakang dan susah direm. Sangat menegangkan sekali karena kanan dan kiri jalan jurang semua. Mitos atau bagaimana saya kurang tahu, dan saat ibu saya meminta untuk membuangnya, tiba-tiba mobilnya kembali normal dan kamipun mengucap Alhamdulillah karena sudah lancar kembali. Karena sudah malam, disekeliling jalan itu gelap dan tiba-tiba hujan turun. Sudah jalannya berkelok-kelok, gelap, hujan, membuat saya tidak tenang. Di tengah-tengah perjalanan kami sempat tidak tahu arah pulang. Untung saja kurang lebih 3 km ada rumah-rumah penduduk yang dekat dengan pinggir jalan dan kamipun bertanya arah menuju kota salatiga. Setelah itu, kami melanjutkan perjalanan, kamipun menemukan jalan raya dan saya lega. Semuanyapun mungkin merasakan seperti saya. Perjalanan masih cukup jauh dan kondisinya sudah tidak seperti sebelumnya dan karena sudah larut malam kamipun tidur, tetapi saya belum bisa tidur karena saya masih membayangkan kejadian yang tadi. Semenjak kejadian itu, saya sering teringat dan kebayang-bayang, saya merasa takut dan punya niat tidak akan pergi kesana lagi. .Waktu menunjukkan hampir pukul 01.00 dan sampailah kami dirumah. Kebetulan rumah saya dekat dengan kuburan. Saat saya mengetuk pintu rumah dan saya mengalihkan kepala saya kearah sana tiba-tiba perasaan saya tidak karuan, lalu saya langsung menundukkan kepala dan tidak berani menoleh ke arah kuburan. Lalu saya masuk rumah dan saya ganti pakaian

tidur, dan saya pun tidak bisa tidur malah kebayang-bayang kejadian di dieng di tambah saat saya mengetuk rumah. Saking ketakutannya badan saya keringatan semua. Haduuh baru kali ini saya mengalamu kejadian itu.

0 komentar on "dieng "

Posting Komentar

Minggu, 31 Maret 2013

dieng

          Seperti biasa dan tidak pernah tertinggalan. Liburan tengan semester saya pulang kampung, tepatnya di kota Salatiga. Biasanya saya mengahibiskan liburan di kota malang, Jakarta atau di semarang. Tetapi kali ini saya mengahbiskan liburan di kota salatiga karena situasi dan kondisinya tidak mendukung apabila pergi keluar jawa tengah. 
Saya sangat senang dengan liburan kali ini karena saya meluangkan waktu saya dengan kedua orang tua saya. Biasanya saya liburan dengan kakak-kakak saya. Hari itu tanggal 27 desember dan tanggal itu tepat tanggal kelahiran saya, teman-teman dan kakak-kakak saya tidak lupa mengucapkan selamat kepada saya dan tidak lupa mereka meminta ..traktiran ( biasa anak – anak jaman sekarang ). Kebetulan saya dan keluarga besar saya pergi ke wonosobo karena ada acara keluarga, jadi saya tidak bisa makan-makan bareng teman-teman. Waktu di perjalanan ke wonosobo saya sangat menikmati pemandangan di sepanjanga perjalanan. Pemandangannya sangat indah dan pegunungannya terlihat sangat jelas. Selain itu, yang membuat kami tegang saat diperjalanan yaitu jalannya yang berkelok-kelok, membuat suasananya tambah rame dengan teriakan-teriakan kami. 
Jam sudah menunjukkan pukul 12.30 dan kamipun telah sampai ditempat tujuan. Setelah lama kemudian kami berpamitan pulang dan tidak lupa kami mampir di tempat wisata yanga ada di wonosobo yaitu tempat wisata dieng. Jujur , saya baru pertama kali mengunjungi tempat wisata itu karena baru pertama kali juga ke wonosobo. Disana saya jalan-jalan melihat-lihat telaga warna dan saya ke hutan pinus dan berfoto-foto (hitung-hitung buat kenang-kenangan di dieng), tetapi sayang, kami tidak menemukan air panas yang katanya menjadi ciri khasnya. Sudah lama saya berada di tempat itu dan waktupun sudah hampir menujukkan pukul 17.30 dan kamipun melanjutkan perjalanan menuju kota salatiga. Di sepanjang perjalanan kami melihat-lihat tanaman teh dan salah satu diantara kami, ada yang tertarik dengan tanaman tersebut dan ia pun turun dari mobil untuk memetik bunganya. Setelah itu, kami melanjutkan
perjalanan dan belum jauh dari jarak tempat ia memetik bunga tadi, tiba-tiba saat jalan mau ketanjakan, mobilnya berhenti mendadak padahal awalnya lancar-lancar saja. Kamipun teriak ketakutan Karena mobilnya jalan kebelakang dan susah direm. Sangat menegangkan sekali karena kanan dan kiri jalan jurang semua. Mitos atau bagaimana saya kurang tahu, dan saat ibu saya meminta untuk membuangnya, tiba-tiba mobilnya kembali normal dan kamipun mengucap Alhamdulillah karena sudah lancar kembali. Karena sudah malam, disekeliling jalan itu gelap dan tiba-tiba hujan turun. Sudah jalannya berkelok-kelok, gelap, hujan, membuat saya tidak tenang. Di tengah-tengah perjalanan kami sempat tidak tahu arah pulang. Untung saja kurang lebih 3 km ada rumah-rumah penduduk yang dekat dengan pinggir jalan dan kamipun bertanya arah menuju kota salatiga. Setelah itu, kami melanjutkan perjalanan, kamipun menemukan jalan raya dan saya lega. Semuanyapun mungkin merasakan seperti saya. Perjalanan masih cukup jauh dan kondisinya sudah tidak seperti sebelumnya dan karena sudah larut malam kamipun tidur, tetapi saya belum bisa tidur karena saya masih membayangkan kejadian yang tadi. Semenjak kejadian itu, saya sering teringat dan kebayang-bayang, saya merasa takut dan punya niat tidak akan pergi kesana lagi. .Waktu menunjukkan hampir pukul 01.00 dan sampailah kami dirumah. Kebetulan rumah saya dekat dengan kuburan. Saat saya mengetuk pintu rumah dan saya mengalihkan kepala saya kearah sana tiba-tiba perasaan saya tidak karuan, lalu saya langsung menundukkan kepala dan tidak berani menoleh ke arah kuburan. Lalu saya masuk rumah dan saya ganti pakaian

tidur, dan saya pun tidak bisa tidur malah kebayang-bayang kejadian di dieng di tambah saat saya mengetuk rumah. Saking ketakutannya badan saya keringatan semua. Haduuh baru kali ini saya mengalamu kejadian itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Followers

 

welcome to my blog Copyright 2008 Fashionholic Designed by Ipiet Templates Supported by Tadpole's Notez